Duta Business School

di posting oleh cH1km0nK on 09/02/09

karena lom dapat materi buat di posting disini ya udah m0nK coba z post masalah bisnis sedikit mudah-mudahan z ada yang mau bergabung di dalam bisnis ini
namanya DBS ( Duta Business School )
mungkin buat teman-teman udah ada yang tau tentang DBS
Sistem CRP ( Customer Refferal Program ), suatu sistem pemasaran modern terbaru. Tidak perlu adanya poin pribadi/group, juga tidak perlu menawarkan barang agar dibeli orang. PULSA HP dan UANG saat ini adalah kebutuhan pokok masyarakat. Bergabung dengan DBS, maka keduanya didapat sekaligus. Bisnis nyata luar biasa. Sukses besar ada di tangan anda.

Belum ada sistem dan cara yang lebih canggih dan unggul untuk menarik uang yang banyak dari pada sistem DBS ini karena modal sangat kecil, keuntungannya sangat besar, dalam waktu relatif pendek, dapat banyak kemudahan, juga sangat mudah menjalankannya, sistemnya sangat sederhana, dan sangat fleksibel.

Tidak perlu tempat khusus, juga tidak terikat waktu tertentu. Pakai HP saja sudah cukup. Siapa saja dan di mana saja dapat bergabung. Sukses besar ada di tangan anda.

Sudah Terlambatkah Kita Berbisnis Pulsa ?

Dulu saya berpikir, halaah… bisnis pulsa kan sudah banyak pemainnya, di pinggir jalan dan di mana-mana sudah ada kiosnya, nanti saya kebagian apa kalau baru mulai sekarang ?

Untungnya saya dapat inspirasi, bahwa pemakai pulsa itu tumbuh terus, anak-anak yang sekarang masih SMP sudah banyak yang punya HP, anak-anak SMP itu uang jajannya mungkin sampai 70% lari ke pulsa. Berbagai provider pulsa bemunculan, kuiz di TV, SMS pemilihan bintang, notifikasi pendaftaran bisnis, teknologi 3G yang sudah mulai berjalan, mobile banking terus semakin banyak penggunanya. Itu menunjukkan TREND bahwa pulsa akan semakin banyak dikonsumsi.

Kalau HANYA berjualan konvensional, seperti membuat kios atau berjualan ke orang-orang dekat di sekitar kita, maka mungkin akan menyita banyak waktu dan energi, dengan profit yang mungkin jauh dari yang kita impikan.

Namun di sini, di DBS dengan konsep pemasaran sistem CRP, cepat atau lambat anda akan mempunyai jaringan pemakai pulsa. Ketika jaringan pemakai pulsa di group anda berkembang, dan mereka melakukan transaksi pulsa, maka sama artinya anda telah membantu perusahaan ini menjual pulsa, dan karena itulah anda mendapat komisi, yang bisa meningkat tajam, berlapis-lapis. Saya bukan mengiming-imingi anda, namun konsep CRP DBS yang ini memang bisa demikian, dengan usaha yang konsisten dan serius.

Dulu semua orang beli pulsa menggunakan kartu fisik, jalan ke kios, bayar, penjualnya gosok voucher isi ulang, kita bayar, lalu pulsa dimasukkan secara manual.

Tak berselang lama, pasar diedukasi cara yang lebih modern, isi pulsa elektronik. Bagi penjual dan produsen pulsa, ini penghematan yang luar biasa. Sekarang semua isi ulang elektronik, hampir tak ada lagi isi ulang dengan kartu fisik.

Trend terus berganti, orang mencari suatu cara yang lebih mudah, dengan teknologi yang terus berkembang. Di tengah kesibukan kerja, atau hambatan ketidaktersediaan pulsa di suatu tempat misalnya, atau mungkin cuaca yang tak mengijinkan untuk keluar rumah, dan banyak lagi, maka pelaku bisnis mengedukasi pasar bagaimana caranya mengisi pulsa yang lebih mudah tanpa keluar rumah, kapan saja, di mana saja, ISI PULSA HP ANDA SENDIRI, dari HP anda sendiri.

Prediksi saya, cara orang mendapatkan pulsa tak lama lagi akan bergeser dari cara yang lama menjadi cara yang baru ini. Ketika kita pelaku bisnis ingin telepon atau SMS tetapi pulsa mepet, harus keluar rumah dulu baru dapat pulsa, why not isi langsung dari HP anda sendiri? Orang ingin yang semakin cepat, semakin ringkas. Anda ingat bagaimana kartu ATM menggeser cara transaksi uang? Bagaimana dulu orang merebus air atau membuat teh panas kemudian bergeser ke air minum kemasan? Semua demi kepraktisan, menggunakan sesuatu yang memudahkan hidup.

Isi pulsa dari HP anda sendiri adalah TREND KE DEPAN yang tak terelakkan

Sistem transfer dan deposit online, Mobile Banking dan ATM yang tersebar di seluruh negeri untuk transaksi keuangan, deposit yang bisa ditransfer antar member, bonus yang dapat dijadikan deposit dalam bisnis pulsa satu ini, memungkinkan semakin mudahnya anda mendapatkan pulsa.

Akhir Juli 2008 lalu, dalam NDT di Kopo Bandung, Pak Febrian ( Presiden Direktur PT. DFI) mengatakan dengan data terakhir yang beliau dapat, bahwa pemakai handphone Indonesia sampai dengan Juli 2008 ini sudah mencapai 80 juta orang, dan akan terus meningkat tajam ke depan. Ini pasar yang luar biasa besar. Bila anda memiliki intuisi bisnis yang tajam, maka anda dapat mengolah peluang ini menjadi UANG Jutaan Rupiah, bukan penghasilan biasa, melainkan penghasilan PASIF, artinya tanpa campur tangan anda secara langsung lagi maka kemudian penghasilan anda tetap mengalir. Tentu saja diperlukan usaha yang sangat keras, konsisten, strategi, kesabaran extra bahkan uang untuk mencapai hal ini.

Di acara NDT tersebut disampaikan rencana pengembanan DBS ke depan, DBS akan menjadi GAYA HIDUP sebagian besar orang ke depan. Dimana anda bisa menggunakan e-deposit selayaknya virtual money, bisa untuk membayar promosi bisnis di manapun, bisa untuk membayar proteksi kesehatan ( reward asuransi DBS ) anda dan keluarga. Nonton TV di HP anda dengan teknologi 3G saat ini, bermain games via HP anda, dan banyak lagi yang akan launching tahun depan. Anda tak akan melewatkan revolusi DBS sebagai bagian dari gaya hidup dan kesuksesan anda.

Dari sisi TREND dan GAYA HIDUP, so pasti siapapun tak akan terlambat untuk menikmatinya. Menurut Pak Febrian, pemakai pulsa Indonesia yang 80 juta orang tadi, baru sekitar 70.000 orang yang menikmati layanan DBS, dan 80 juta orang tersebut berpotensi meningkat tajam ke depan. Jadi, dari sisi bisnis apakah anda sudah terlambat ??

Saya tidak akan bosan untuk menjelaskan model bisnis DBS karena sebagian dari member belum punya waktu untuk mendalaminya. Kali ini saya akan memperjelas segi passive income yang diperoleh dari bisnis DBS, khususnya dalam hal kecepatan mencapainya dibandingkan dengan cara memperoleh income metode konvensional.

1. Gaji yang anda terima saat ini dari pekerjaan yang anda jalani (baik di kantor/tempat usaha lainnya) memang jumlahnya lumayan, tapi membutuhkan belasan tahun untuk mencapainya (antara 20 s/d 30 tahun, tergantung pendidikan, skill dan dedikasi anda).

2. Pendapatan dari bisnis DBS sekarang memang kecil karena jumlah downline masih sedikit.

3. Pendapatan anda setelah 3 s/d 4 tahun bergabung dengan DBS sudah bisa menggantikan gaji anda di kantor/tempat anda bekerja karena jumlah downline anda diperkirakan mencapai minimal 50.000 s/d 100.000 orang (tergantung keaktifan dan strategi yang anda jalani untuk mengembangkan jaringan).


Resiko kehilangan income sangat kecil karena penghasilan anda yang besarnya puluhan juta rupiah per bulan (besarnya relatif, tergantung dari kemampuan masing-masing) berasal dari transaksi yang dilakukan ribuan orang yang ada di jaringan anda. Kalau seandainya sebanyak 1.000 s/d 5.000 orang keluar dari DBS, tidak akan berpengaruh signifikan pada income anda. Itulah sebabnya, bank lebih senang memiliki 10 juta nasabah yang masing-masing hanya mempunyai tabungan Rp 100 juta (kalau ditotal Rp 1 trilyun) daripada punya 2 nasabah kakap yang masing-masing memiliki uang Rp 500 milyar. Jika bank hanya mengandalkan beberapa gelintir nasabah kakap saja dan salah satu nasabah menarik tabunganya, bank bisa kolaps seketika.

Resiko kehilangan income karena DBS bangkrut tetap ada (misalkan karena perang/chaos), sedangkan resiko karena PHK dan Pensiun tidak dikenal karena hak keanggotaan bisa diwariskan.

Point terakhir inilah yang saya sebut VISION adanya penghasilan besar lagi mengalir dengan derasnya, meskipun baru 3 s/d 4 tahun. untuk mendapatkan inspirasi agar anda semakin bergairah menjalankan bisnis ini. , kemampuan melihat dengan mata pikiranDi sinilah letak rahasianya, penghasilan/income itu diciptakan dalam pikiran kita, melalui ide-ide yang diproduksi oleh pikiran kita. Semakin banyak ide yang anda miliki semakin besar peluang anda untuk menjadi kaya. Kabar gembiranya adalah memproduksi ide/berpikir itu gratis alias tidak bayar. Mengapa kita tidak mau setiap hari memproduksi ide/berpikir ??

Banyak orang tidak mengetahui/menyangka kekuatan bisnis DBS, padahal ini adalah peluang bisnis yang prospek ke depannya cerah. Milikilah gairah yang tinggi agar keinginan anda untuk pensiun kaya, menjadi kenyataan. Lihat kembali cerita Si Pembawa Ember

Setiap hari jaringan anda akan tumbuh, persis seperti sel kanker stadium 3 yang terus membelah diri. Anda tidak mampu menghentikan perkembangbiakannya. Malahan anda bisa mempercepatnya dengan terus-menerus merekrut sel/member baru. Inilah yang menarik, dan di sinilah kehebatan teknik pemasaran jaringan.

Bisnis jaringan ini sangat cocok untuk orang-orang yang belum berpengalaman, memiliki atau menjalankan bisnis pribadi, karena resiko finansialnya sangat kecil. Anda tidak perlu keluar uang untuk sewa tempat usaha, bayar gaji, dll. Anda cukup fokus/konsentrasi pada satu aspek saja yaitu pemasaran/penjualan. Biarkan masalah lain (operasional, kepegawaian, pelayanan komplain pelanggan, pembukuan, perpajakan, dan lain-lain) diurus oleh staff atau manajemen DBS. Kita sebagai pemegang hak berusaha (personal franchise) tinggal fokus untuk jualan dan jualan saja.

Saya harus mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang telah memperkenalkan DBS ini melalui BOS di ITB, meskipun awalnya saya ragu, karena saya belum mendapatkan informasi secara lengkap/utuh. Kemudian saya mencari informasi di Internet untuk memperoleh keterangan/penjelasan secara lengkap, barulah saya yakin dengan bisnis ini. Itulah salah satu alasan mengapa saya memilih DBS sebagai ”skoci penyelamat/parasut cadangan” kalau parasut utama saya gagal. Meskipun anda bisa bekerja mencari uang (mengangkat ember), pertanyaannya adalah berapa lama lagi anda bisa bertahan (faktor usia yang akan menghentikan kemampuan anda mencari uang dengan cara tradisional, yaitu menukar tenaga dengan gaji/upah).

Yang penting di bisnis ini, anda tidak menghadapi berbagai resiko bisnis yang umumnya dihadapi oleh para pengusaha. Berikut ini adalah beberapa resiko usaha yang umum dialami para pengusaha :

1) Penumpukan stock yang tidak laku terjual, rusak, atau hilang

2) Tagihan yang tidak dibayar oleh pelanggan yang nakal atau curang

3) Kena palakan dari oknum/pejabat perijinan/preman lapangan (baik yang berseragam atau tidak)

4) Moral karyawan yang turun-naik dan pegawai yang keluar masuk (employee turnover)

5) Ditipu atau dicurangi oleh karyawan sendiri atau oleh pemasok

6) Keluhan/komplain dari pelanggan yang tidak puas dengan produk atau pelayanan anda

7) Biaya operasional yang terus naik serta urusan dengan kantor pajak yang bikin pusing kepala, dll.


Yang paling saya suka dari bisnis ini adalah bahwa kita di sini statusnya bukan sebagai karyawan, tetapi pengusaha (karyawan bekerja untuk orang lain, pengusaha bekerja untuk diri sendiri). Kita adalah pemilik bisnis sendiri, yang mengatur waktunya kita, tidak ada bos, tidak ada yang mengatur/menekan dan besarnya income yang ingin kita peroleh juga ditentukan oleh kita sendiri. Bahkan perkembangan bonus dan jaringan bisa kita pantau setiap hari dari waktu ke waktu melalui internet/HP. Bahkan bisa dijalankan kapan saja, dan di mana saja, karena bisnis ini tidak membutuhkan kantor (bahkan anda bisa nebeng di kantor tempat anda saat ini bekerja). Ini benar-benar suatu kemudahan yang sangat luar biasa dahsyat.

Teka-teki sederhana :
Kalau anda ingin punya omset penjualan sebesar Rp 50 juta/bulan, mana yang anda pilih :

1. Melayani 1.000 orang pembeli atau 1.000x yang masing-masing membeli pulsa Rp 50.000/bulan
atau

2. Menjual pulsa Rp 50.000/bulan kepada suatu jaringan konsumen yang anggotanya 1.000 orang


Jika anda memilih cara pertama, maka anda berpikir sebagai seorang pengecer (reseller), sedangkan jika anda memilih cara kedua, maka anda berpikir sebagai seorang pemasar berbasis jaringan. Pemasar berbasis jaringan tidak mau melayani 1.000x, tetapi memilih membangun jaringan yang beranggota 1.000 orang, sehingga tidak perlu melayani 1.000x tetapi tetap memperoleh hasil yang sama (omset penjualan tetap Rp 50 juta/bulan). Lebih smart bukan ??

Perbedaan lainnya adalah jika anda menjadi pengecer, anda tidak bisa pensiun karena harus melayani pelanggan terus-menerus agar tetap mempunyai income. Sedangkan dengan model bisnis jaringan, tanpa melayani pelanggan pun anda tetap bisa memperoleh penghasilan. Makanya disebut passive income. Ini perbedaan yang sangat fundamental kalau anda ingin terbebas dari kesulitan finansial. Inilah model penghasilan abad 21 yang bisa diperoleh siapa saja. Zaman dulu hanya para bangsawan dan keluarga raja yang bisa mendapatkan passive income dari aset properti atau tanahnya. Saat ini, siapa saja bisa mendapatkan passive income asal tahu caranya dan berani ambil tindakan. Passive income adalah model pendapatan yang paling ideal.

Robert Kyosaki mendefinisikan bahwa orang disebut kaya apabila passive income-nya sudah melebihi kebutuhan hidupnya sehari-hari, sehingga tidak bekerja pun orang tersebut bisa mempertahankan gaya hidup seperti sedia kala (artinya kalau semula naik BMW, maka setelah tidak bekerja pun tetap naik BMW, bukan naik motor). Setiap orang pasti punya impian atau keinginan untuk mencapai tingkatan tersebut (minimal terbebas dari kesulitan secara finansial), tetapi tidak semua orang bisa mewujudkannya. Lalu apa yang membedakannya? Action atau tindakannya. Karena knowledge is something, but action is everything. Cuma tahu ilmunya atau membaca bukunya, tidak akan membuat anda jadi kaya, tetapi jika anda menjalankan atau mempraktekkan yang diajarkan di buku tersebut, barulah anda bisa mewujudkan impian tadi. Itulah sebabnya, 90% kekayaan di dunia ini hanya dikuasai oleh 5% orang yang action. Sedangkan 95% penduduk dunia, berebut sisa uang beredar yang hanya 10%. Mirip hukum Pareto (pareto law) yang mengatakan bahwa 80% pendapatan perusahaan disumbangkan oleh 20% pelanggan saja.

a. Pola pendapatan dan konsumsi rumah tangga bila hanya mengandalkan dari gaji/upah saja

Pada saat garis putus-putus (kurva konsumsi) berada di atas garis utuh (kurva pendapatan), maka anda sudah menjadi beban orang lain. Itu karena anda tidak cukup punya tabungan/penghasilan untuk menopang biaya hidup sehari-hari, sementara karena faktor usia dan kesehatan, anda tidak bisa menjual tenaga yang anda miliki ke pasar tenaga kerja (tidak laku di pasar). Ditambah kenyataan bahwa sebagian besar orang tidak mendapatkan jaminan dana pensiun yang memadai, maka tidak jarang anda akan menjumpai orang yang baru satu tahun pensiun, langsung menjual harta benda yang dimiliki (mobil, rumah, perhiasan, dll) untuk mempertahankan gaya hidupnya. Dalam ilmu ekonomi, fenomena menguras tabungan ini disebut ”dis-saving” atau menyembelih angsa. Lebih celaka lagi jika tekanan finansial menyebabkan tekanan darah anda ikut meningkat, lalu stroke. Banyak orang mengarungi kehidupan ibarat naik perahu menyusuri sungai Niagara, baru panik setelah perahunya mendekati ujung air terjun (kok dalam sekali terjun bebasnya ya ?? bisa celaka saya). Begitulah kalau hidup hanya mengalir saja.

b. Pola pendapatan dan konsumsi bila anda punya passive income (selain gaji/upah)

Grafik pendapatan anda tidak pernah turun karena pendapatan anda hanya berganti dari pendapatan aktif menjadi pendapatan pasif (dari aset yang anda kumpulkan). Jadi, selagi masih muda, kumpulkan sebanyak mungkin aset produktif (ruko, rumah kost, termasuk bisnis jaringan DBS) agar income anda tidak turun sejalan dengan bertambahnya usia. Hal paling menarik dari penghasilan yang berasal dari aset adalah bersedia bekerja 24 jam sehari, 365 hari setahun tanpa meminta cuti, tidak mengenal mogok, pensiun, sangat loyal dan tidak pernah protes kepada majikannya, bisa diwariskan ke beberapa generasi berikutnya, dan nilainya bisa terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu.


Image and video hosting by TinyPic

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar